SADAR JAMSOSTEK!

Apakah Anda Mengetahui soal dana JAMSOSTEK anda? Tiap Bulan di pototng 2%? Klik Info cara KLAIM DANA JAMSOSTEK ANDA DISINI



Saturday, April 4, 2009

Jam Kerja di Indonesia

Mengapa jam kerja di Indonesia hanya 40 jam dalam seminggu sedangkan di China 52 jam, dinegara-negara asia rata-rata mendekati angka 50jam.

Apakah Indonesia bisa bersaing dgn negara-negara tsb? kalau dimisalkan 1 orang bisa memproduksi barang 1 buah per jamnya berarti hanya 40 buah dalam seminggu sedangkan negara lain bisa 52 buah, apakah SDM kita bisa mengejarnya? Sekali lagi akankah kita bisa bersaing dgn mereka?
------------------------------------------------
dear pak ahmad & all,

saya tidak pernah bekerja di negara sana tetapi mungkin justru karena kita mampu menyelesaikan pekerjaan lebih cepat, maka cukup 40 jam kerja saja dlm seminggu...itupun masih bisa dikurangi dgn baca koran setiba ke kantor sebelum jam kerja dimulai hingga minum ngopi dulu setelah jam kerja dimulai, cari sarapan dulu lalu membahas berita2 TV semalam. dan bisa pulang lebih awal dgn alasan menjemput anak les privat, jadi panitia ini itu, sakit gigi sehingga harus ambil antrian nomor pasien, takut ketinggalan kereta, pulang mudik, dll.
belum lagi ada hak cuti tahunan, hak cuti panjang, ijin dgn upah dibayar (menikah, istri melahirkan, dll), hak cuti haid, hak cuti melahirkan, bla...bla... bla...dgn sejumlah hak lainnya yg bisa
sewaktu2 dituntut karyawan dgn cara halus maupun cara kasar...hmmh. ..sangat, sangat permisif.

kalau pekerjaan tidak selesai sesuai target, atasan masih bisa membina menasehati menagih. kalau ditagih, lebih galak. ngambek atau mangkir sekalian. atau atasan terpaksa melemburkan dgn upah lembur. kalau pekerjaan tetap tidak selesai, cuma bisa meng-SP. kalau mau mem-PHK, tunggu hingga SP terakhir dan ayo hitung2an pesangon dulu...

itulah kenyataannya mengapa eks boss saya yg orang indonesia pun memilih berinvestasi di ujung benua sana dan lebih suka mempekerjakan orang setempat. mereka tidak punya tradisi pulang kampung shg membayar tiket pulang cukup 2 (dua) tahun sekali. tidak pernah beraktifitas pribadi dlm lingkungan kantor termasuk ber-email ria dgn anda sekalian.

ya itulah gambaran diri kita sendiri :(

salam,
fv farida

---------------------------------------------
Ibu Farida & All,

Saya sangat sependapat dengan pernyataan ini karena itulah banyak
diantara kita yang sinis, ketakutan, merasa tidak manusiawi apabila
suatu saat perusahaan menghargai DISIPLIN KERJA dengan memberikan
apresiasi pemotongan uang makan, tidak mengijinkan lembur atau tidak
mengijinkan masuk bagi yang datang terlambat...

ya, inilah potret diri dan tantangan buat HR kita,

Salam Sukses,
-----------------------------------------------
Dear All,
Masalah jam kerja setiap negara memang berbeda, karena hak cuti tahunan setiap negarapun berbeda, ketentuan jumlah cuti tahunan dikaitkan dengan musim dan atau jumlah hari libur yang berlaku dimasing-masing negara.
Saya pernah membandingkan perbedaan jam kerja dua negara karena kebetulan boss saya expat yang juga komplain dengan jam kerja di Negara kita, setelah saya bandingan secara keseluruhan ternyata dinegara mereka hak cuti tahunannya 24 hari dan jumlah hari libur nasionalnya lebih banyak dari kita, sedangkan di negara kita setahun hanya 12 hari.
Setelah atasan saya mengerti Dia baru diam dan setuju untuk bekerja 40 jam seminggu.
karena kalau dihitung-hitung total jam pertahun hampir sama.
Kalau saya boleh saran coba teliti kembali kenapa suatu negara menggunakan jam kerja 52 jam seminggu ? mungkin ada kompensasi lain.
Salam, HS



No comments:

Template by - Abdul Munir - 2008